ManiakMotor – Standar Honda Beat overstroke membuat tenaganya gesit untuk buka-bukaan awal dari selongsong gas. Dimodifikasi drag bike range
atau interval tenaga ini tetap dijaga karakternya. Malah diusahakan
lebih panjang jangkauannya, untuk memperkuat basis bawaan Beat.
Pilihannya adalah square atau langkah torak dan diameter piston yang sama. Niscaya rasa bawaan Beat masih ada tuh. Itu alasan Tomo Speed Shop (TSS) memilih Beat diadu di Matik Tune-Up s/d 155 cc.
“Selain
stroke besar, ini motor sangat ringan, cuma 89 kg standarnya. Itu saya
pelajari di kelas kapasitas bawah matik race untuk road race, motor ini
sering menang. Saya coba saja untuk drag, eh pas ternyata,” kata
Utomo, pemilik TSS yang di foto di bawah itu pakai kacamata.
TSS kali ini tidak
mengorder mesin ke Thailand seperti kebiasannya. Ini motor diracik di
workshopnya di bilangan Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sederhana saja memainkan komponen yang telah tersedia sesuai arah
rancang bangun mesin. Menambah stroke misalnya nggak perlu bolak-balik ke tukang bubut untuk riset.
Kan tersedia pin stroke yang tinggal pasang. Pen
atau pin kruk-as yang otomatis menambah langkah torak ini, tinggal
dijangkau dari belakang kursi duduk Tomo di bengkelnya. Ini barang sudah
diperjual belikan di rumah modifikasi mesin matik, termasuk di TSS
tadi. Yaaaah, masih buatan Thailand juga, tapi sekarang sudah banyak
ditiru lokalan. Mereka tahunya dari maniakmotor.com, hehe. Maklum yang
klik produk itu di atas 30.000 bro.
Cara pasang pin stroke ini tinggal ganti yang aslinya dan bla-bla-bla yang bukan ciluk ba. Pin
stroke yang dipilih adalah 1,5 mm. Mereknya lupa ditanya, maklum sudah
pada buru-buru mau lebaran, walau Tomo nggak ikut mudik. Anak buahnya
yang pulkan. Jadinya stroke 56.5 mm dari standar Beat 55 mm. Kalau
stroke bertambah ya kapasitas juga naik. Tapi itu kan baru stroke alias
belum bisa mengejar kelas yang diikuti.
PISTON LHK
Nah ini diameternya.
Tetap bertahan dengan silinder Beat, namun sumur silindernya dimelar.
Melarnya bukan dibakar, tapi ke tukang korter mesin untuk dibore-up
jadi diameter 56.6 mm. “Diameter silinder ini mengikuti lingkaran
piston LHK yang HI Speed 56.5 mm,” jelas Tomo sembari mempromosikan
piston LHK yang tinggal pakai. Coakan payung klepnya sudah tersedia
dengan rapi jali pada piston ini. Juga sudah terbukti ampuh menahan
gebukan kompresi. Tapi belum dicoba digebuk pakai palu.
Dengan komposisi ini katanya untuk sementara masih dilayani kem yang durasinya 265o. Waaaww... nggak ada hantu! Kok cepat amat membukanya. Katanya sih itu yang paling pas. TSS hanya memainkan pada pengapian dan lift yang tinggi. Angkatan klep masuk 10.9 mm dan buang 10.2 mm.
Lift tinggi bgisa aman, asal pegas klepnya jaminan mutu melayaninya. Juga diamankan dengan rocker arm
sin pakai laher (roller). “Pokoknya hasil saluran masuk buang ini
seperti itu. Saya kalau cerita banyak takutnya terbongkar, hehehe,”
bisik Tomo sembari ssssst, sssst, sssst melulu. Walah repot nih.
Pendeknya dan panjangnya silakan intip DATA MODIFIKASI, Beat ini berubah square.
Bore dan stroke angkanya setara. Tenaga dan rpm pada mesin bisa
terpakai semua. Malah sisanya di tinggal di bengkel, untuk jaga-jaga
bengkel. “Power rata sejak start. Nggak repot bawanya,” kata Cendy
Gerry, salah satu joki TSS yang juara di seri 3 Pertamian Drag Bike di
Tasikmalaya dengan time 8.055 detik
joya shoes 397k7nqvas926 joya sko,joya sko,joya skor,Cipő joya,zapatos joya,joya schoenen verkooppunten,Scarpe joya,chaussures joya,joya schuhe wien,joya schuhe joya shoes 288a2jzskp027
BalasHapus